Bismillahirahmanirrahim…..
Ya Allah, jagalah dia dikala penjagaanku tak sampai kepadanya. Sayangi dirinya kala sayangku tak mampu merangkulnya dalam dekapan nyata. Muliakan ia dikala penghargaanku tak mampu tersampaikan untuk menyanjungnya. Karena dia adalah seseorang yang indah. Seorang bidadari yang Kau kirim untukku.
Hidup hanya sekali maka hiasilah ia dengan kasih sayang dan pengorbanan karena hidup di jalan kebenaran terkadang membutuhkan pengorbanan tapi dari sanalah kebahagiaan dimulai. Dari legalitas jalan hidup yang kita pilih, dari jalan pengorbanan yang kita anut, kita ikuti, dan kita bela. Selebihnya adalah ketahanan dan kesabaran untuk menjalaninya sampai ajal menjemput diri.
Mengalir bagai air, menerjang bagai ombak. Air bersifat tenang, menyegarkan, dan menyembuhkan. Ia selalu mengalir mengikuti arus. Sedangkan ombak selalu menerjang apa yang menghalanginya. Itulah sifat yang seharusnya ada pada diri kita, adaptif tapi berprinsip kuat.
Cinta kan terasa jika kita memang punya dan menginginkannya. Cinta akan menjadi derita bila yang kita tuju adalah nafsu dan gengsi belaka. Sebarkan selalu cinta kasih ke semua manusia.
Topeng memang menipu, sayang banyak orang menikmati penipuan itu, bahkan topeng itu lebih berharga dari apapun yang ada di balik topeng tersebut.
Perbedaan bukanlah suatu kesalahan. Tangan akan sempurna ketika ada kanan dan kiri. Kesalahanpun sebenarnya bukan kesalahan, itu adalah bukti manusia tidak sempurna. Kesalahan akan menjadi penuntun ketika kita memperbaikinya.
Sakit memang rasanya terbakar, lilinpun tahu akan hal itu. Tapi ia rela terbakar demi menerangi sekelilingnya karena ia merasa lebih sakit bila ia melihat sekelilingnya dalam kegelapan.
Yang sempurna hanya Allah, tapi manusia akan merasakan kesempurnaan ketika ia telah melakukan usaha terbaiknya. Ibadah tidak hanya pada untaian tasbih semata. Ibadah juga interaksi kita terhadap sesama manusia. Allah tidak butuh ibadah kita namun kitalah yang membutuhkan-Nya. Manusia kadang membutuhkan kita tapi kita terlalu sibuk sendiri dengan Tuhan. Kadang kita melihat dan mengrti tetapi merasa bahwa itu bukanlah tanggung jawab kita.
Matamorfosis cinta, cinta kini bukan lagi perasaan yang sangat suci dan sakral. Cinta tak lagi dari mata turun ke hati, cinta kini dari mata hanya sampai bibir tanpa masuk ke hati. Semua yang ada di dunia memang tak abadi, namun selama roh kita belum mati rasa masih tetap ada termasuk cinta. Tapi sekarang cinta hampir sama dengan makanan. Dilihat, menarik, diambil, dimakan, dan setelah hilang jai…???
Nasruminallahiwafathunqorib,pertolongan dari Allah dan kemenangan itu sangat dekat tinggal kita mau atau tidak untuk meraihnya. Allah akan menolong ketika kita juga mau menolong diri sendiri dengan usaha.
Semua hal di dunia ini rasional, tapi tidak semuanya dapat ditangkap otak. Bagi Allahsemuanya mungkin, maka saat akal kita tidak bisa menggapai hal-hal itu pasrah dan percayalah kepada Allah.
Sering kita melupakan dunia demi manggapai akhirat padahal dunia adalah bagian tak terpisahkan dari akhirat bahkan rasul mengajarkan keseimbangan keduanya. Rasul juga tidak suka orang yang hanya ber’itikaf di masjid tanpa mencari kebutuhan dunia.
Jika Anda ditakdirkan hidup selamanya apa yang akan Anda lakukan? Jika Anda ditakdirkan mati besok apa yang akan Anda lakukan? Jika itu terjadi, maka dalam hadits disebutkan, kita harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan dunia seolah-olah akan hidup selamanya dan jika kita ditakdirkan mati esok maka kita harus memaksimalkan ibadah kita (diutamakan).
Apa hubungannya ayat Al Quran, ayat kauniah (berapa alam semesta), dan manusia sebagai objek dari Al Quran? Al Quran adalah teori kejadian, alam semesta dalah wujud dari kejadian tersebut, sedangkan manusia bertugas meneliti bagaimana prosesnya sekaligus mengkaji korelasinya. Dalam Surat Al Anbiya ayat 38, disebutkan bahwa alam semesta diciptakan dari suatu titik, kemudian dipisahkan sehingga jadilah alam semesta. Manusia berpikir tentang penciptaan alam, maka muncullah teori big-bang.
Manusia memang mahluk sosial, tapi pasti tidak lebih menggantungkan hidup kita pada kesosialan orang lain. Berjuanglah unuk kehidupanmu sendiri dengan tetap beramal sosial. Teman ada sebagai tempat bersandar, bukan tempat bergantung.
Shalat adalah kunci dari segala ibadah, perilaku sehari-hari adalah cerminan baik buruknya shalat kita. Shalat yang baik dan benar akan menjaga kita dari maksiat. Jika shalat kita baik semua amalpun ikut baik.
Jangan pernah kamu merasa bahwa kamu orang yang paling sempurna ataupun yang paling menderita, dunia masih terlalu luas untuk kamu akui sendiri. Masih banyak yang belum kamu ketahui, berusahalah dan jangan pernah menyerah.
Setiap orang punya kehidupan pribadi masing-masing. Ia punya tujuan hidup yang tentu berbeda satu dengan yang lainnya, jangan bebani orang lain untuk selalu menyelesaikan masalah kita. Berjuanglah untuk keberhasilan kita sendiri.
Tentu banyak kepura-puraan dan kebohongan di dunia ini, namun kita harus tetap menebarkan kejujuran meskipun kita dianggap kalah, yang terpenting kita tetap percaya bahwa kemenangan akan datang dan itu adalah milik kita.
Banyak orang bodoh di dunia ini, ia merasa tapi hanya merasa, ia selalu mengeluh apa aku bisa tapi tidak mau berusaha. Saat dibantu malah sibuk dengan urusannya sundiri yang sebenarnya tidak penting. Semoga kita tidak termasuk di dalamnya.
Seseorang akan terasa berharga manakala ia sudah tiada. Jadi jangan pernah kecewakan orang yang ada di sampingmu karena tanpa kamu sadari mereka adalah orang-orang yang selalu membuatmu tersenyum kemarin, sekarang, dan nanti.
Kadang hidup kita lebih bahagia tanpa cinta, kadang cinta tersebut malah membuat hidup kita menderita. Maka cintailah cinta dengan tulus dan penuh keikhlasan, jangan butakan hati dan pikiran dengan cinta.
Dendam bisa mengubah kelinci menjadi serigala, menutupi cinta dengan benci. Jangan sampai dendam meracuni kita. Sebarkan cinta kasih ke semua orang.
Segala yang berlebihan itu tidak baik, termasuk berlebihan dalam bersedekah. Hiduplah yang sedang-sedang saja hilangkan rasa tertekan oleh yang lain.
Kata Jendral Iroh :
“Takdir adalah sesuatu yang lucu, jangan gantungkan hidupmu pada takdir. Carilah takdirmu sendiri! Berjuanglah untuk kehidupanmu sendiri”(merujuk QS. Ar Radu ayat 11).
Allah memberikan kita akal untuk berpikir atas segala sesuatu. Berbuatlah semaumu, sesuka hatimu, tapi harus diingat semua itu ada konsekwensinya. Tinggal kita yang memilih apakah yang akan menghasillan pahala atau hukuman.
Rindu seorang sahabat bagai udara yang tak pernah habis. Cinta seorang sahabat bagai darah yang terus mengalir dan tak akan hilang walau ditelan waktu. Persahabatan ibarat sebuah rumah. Tak perlu cantik, tak perlu mewah, yang paling penting memiliki 4 tiang yaitu kejujuran, kesetiaan, keikhlasan, dan kasih sayang.
Satu kata lebih berarti daripada sejuta keraguan, satu senyuman lebih berarti daripada sejuta kata-kata tak berujung. Tak bisa bipungkiri bahwa tak ada orang yang mampu hidup sendiri, kita semua saling membutuhkan.
Wanita adala tiang negara. Meskipun negara dipimpin oleh laki-laki, wanita tetap akan memberi pengaruh yang besar. Maka ada 3 hal yang sangat berpengauh yaitu harta, wanita, dan tahta.
Manusia tidak dilahirkan dengan membawa keberuntungan sendiri, usaha adalah hal mutlak yang harus dilakukan.
Mengalir bagai air, menerjang bagai ombak. Air bersifat tenang, menyegarkan, dan menyembuhkan. Ia selalu mengalir mengikuti arus. Sedangkan ombak selalu menerjang apa yang menghalanginya. Itulah sifat yang seharusnya ada pada diri kita, adaptif tapi berprinsip kuat.
Cinta kan terasa jika kita memang punya dan menginginkannya. Cinta akan menjadi derita bila yang kita tuju adalah nafsu dan gengsi belaka. Sebarkan selalu cinta kasih ke semua manusia.
Topeng memang menipu, sayang banyak orang menikmati penipuan itu, bahkan topeng itu lebih berharga dari apapun yang ada di balik topeng tersebut.
Perbedaan bukanlah suatu kesalahan. Tangan akan sempurna ketika ada kanan dan kiri. Kesalahanpun sebenarnya bukan kesalahan, itu adalah bukti manusia tidak sempurna. Kesalahan akan menjadi penuntun ketika kita memperbaikinya.
Sakit memang rasanya terbakar, lilinpun tahu akan hal itu. Tapi ia rela terbakar demi menerangi sekelilingnya karena ia merasa lebih sakit bila ia melihat sekelilingnya dalam kegelapan.
Yang sempurna hanya Allah, tapi manusia akan merasakan kesempurnaan ketika ia telah melakukan usaha terbaiknya. Ibadah tidak hanya pada untaian tasbih semata. Ibadah juga interaksi kita terhadap sesama manusia. Allah tidak butuh ibadah kita namun kitalah yang membutuhkan-Nya. Manusia kadang membutuhkan kita tapi kita terlalu sibuk sendiri dengan Tuhan. Kadang kita melihat dan mengrti tetapi merasa bahwa itu bukanlah tanggung jawab kita.
Matamorfosis cinta, cinta kini bukan lagi perasaan yang sangat suci dan sakral. Cinta tak lagi dari mata turun ke hati, cinta kini dari mata hanya sampai bibir tanpa masuk ke hati. Semua yang ada di dunia memang tak abadi, namun selama roh kita belum mati rasa masih tetap ada termasuk cinta. Tapi sekarang cinta hampir sama dengan makanan. Dilihat, menarik, diambil, dimakan, dan setelah hilang jai…???
Nasruminallahiwafathunqorib,pertolongan dari Allah dan kemenangan itu sangat dekat tinggal kita mau atau tidak untuk meraihnya. Allah akan menolong ketika kita juga mau menolong diri sendiri dengan usaha.
Semua hal di dunia ini rasional, tapi tidak semuanya dapat ditangkap otak. Bagi Allahsemuanya mungkin, maka saat akal kita tidak bisa menggapai hal-hal itu pasrah dan percayalah kepada Allah.
Sering kita melupakan dunia demi manggapai akhirat padahal dunia adalah bagian tak terpisahkan dari akhirat bahkan rasul mengajarkan keseimbangan keduanya. Rasul juga tidak suka orang yang hanya ber’itikaf di masjid tanpa mencari kebutuhan dunia.
Jika Anda ditakdirkan hidup selamanya apa yang akan Anda lakukan? Jika Anda ditakdirkan mati besok apa yang akan Anda lakukan? Jika itu terjadi, maka dalam hadits disebutkan, kita harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan dunia seolah-olah akan hidup selamanya dan jika kita ditakdirkan mati esok maka kita harus memaksimalkan ibadah kita (diutamakan).
Apa hubungannya ayat Al Quran, ayat kauniah (berapa alam semesta), dan manusia sebagai objek dari Al Quran? Al Quran adalah teori kejadian, alam semesta dalah wujud dari kejadian tersebut, sedangkan manusia bertugas meneliti bagaimana prosesnya sekaligus mengkaji korelasinya. Dalam Surat Al Anbiya ayat 38, disebutkan bahwa alam semesta diciptakan dari suatu titik, kemudian dipisahkan sehingga jadilah alam semesta. Manusia berpikir tentang penciptaan alam, maka muncullah teori big-bang.
Manusia memang mahluk sosial, tapi pasti tidak lebih menggantungkan hidup kita pada kesosialan orang lain. Berjuanglah unuk kehidupanmu sendiri dengan tetap beramal sosial. Teman ada sebagai tempat bersandar, bukan tempat bergantung.
Shalat adalah kunci dari segala ibadah, perilaku sehari-hari adalah cerminan baik buruknya shalat kita. Shalat yang baik dan benar akan menjaga kita dari maksiat. Jika shalat kita baik semua amalpun ikut baik.
Jangan pernah kamu merasa bahwa kamu orang yang paling sempurna ataupun yang paling menderita, dunia masih terlalu luas untuk kamu akui sendiri. Masih banyak yang belum kamu ketahui, berusahalah dan jangan pernah menyerah.
Setiap orang punya kehidupan pribadi masing-masing. Ia punya tujuan hidup yang tentu berbeda satu dengan yang lainnya, jangan bebani orang lain untuk selalu menyelesaikan masalah kita. Berjuanglah untuk keberhasilan kita sendiri.
Tentu banyak kepura-puraan dan kebohongan di dunia ini, namun kita harus tetap menebarkan kejujuran meskipun kita dianggap kalah, yang terpenting kita tetap percaya bahwa kemenangan akan datang dan itu adalah milik kita.
Banyak orang bodoh di dunia ini, ia merasa tapi hanya merasa, ia selalu mengeluh apa aku bisa tapi tidak mau berusaha. Saat dibantu malah sibuk dengan urusannya sundiri yang sebenarnya tidak penting. Semoga kita tidak termasuk di dalamnya.
Seseorang akan terasa berharga manakala ia sudah tiada. Jadi jangan pernah kecewakan orang yang ada di sampingmu karena tanpa kamu sadari mereka adalah orang-orang yang selalu membuatmu tersenyum kemarin, sekarang, dan nanti.
Kadang hidup kita lebih bahagia tanpa cinta, kadang cinta tersebut malah membuat hidup kita menderita. Maka cintailah cinta dengan tulus dan penuh keikhlasan, jangan butakan hati dan pikiran dengan cinta.
Dendam bisa mengubah kelinci menjadi serigala, menutupi cinta dengan benci. Jangan sampai dendam meracuni kita. Sebarkan cinta kasih ke semua orang.
Segala yang berlebihan itu tidak baik, termasuk berlebihan dalam bersedekah. Hiduplah yang sedang-sedang saja hilangkan rasa tertekan oleh yang lain.
Kata Jendral Iroh :
“Takdir adalah sesuatu yang lucu, jangan gantungkan hidupmu pada takdir. Carilah takdirmu sendiri! Berjuanglah untuk kehidupanmu sendiri”(merujuk QS. Ar Radu ayat 11).
Allah memberikan kita akal untuk berpikir atas segala sesuatu. Berbuatlah semaumu, sesuka hatimu, tapi harus diingat semua itu ada konsekwensinya. Tinggal kita yang memilih apakah yang akan menghasillan pahala atau hukuman.
Rindu seorang sahabat bagai udara yang tak pernah habis. Cinta seorang sahabat bagai darah yang terus mengalir dan tak akan hilang walau ditelan waktu. Persahabatan ibarat sebuah rumah. Tak perlu cantik, tak perlu mewah, yang paling penting memiliki 4 tiang yaitu kejujuran, kesetiaan, keikhlasan, dan kasih sayang.
Satu kata lebih berarti daripada sejuta keraguan, satu senyuman lebih berarti daripada sejuta kata-kata tak berujung. Tak bisa bipungkiri bahwa tak ada orang yang mampu hidup sendiri, kita semua saling membutuhkan.
Wanita adala tiang negara. Meskipun negara dipimpin oleh laki-laki, wanita tetap akan memberi pengaruh yang besar. Maka ada 3 hal yang sangat berpengauh yaitu harta, wanita, dan tahta.
Manusia tidak dilahirkan dengan membawa keberuntungan sendiri, usaha adalah hal mutlak yang harus dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar